Judul Karya : TOPENG JATIDUWUR

Sutradara : AHMAD FATHONI

Format : (dokumenter )

Sinopsis :

 

WayangTopeng Jatiduwur adalah sebuah seni pertunjukan topeng yang terdapat di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Nama Jatiduwur dipakai karena
pertunjukan topeng tersebut pertama kali dipentaskan dan bertahan di daerah Jatiduwur, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang.
Proses pertunjukan ini hampir sama dengan pertunjukan wayang, karena ada seorang dalang yang mengatur jalan cerita selama pertunjukan berlangsung.
Topeng atau wayang tersebut konon diciptakan oleh Ki Purwo, warga sekaligus dalang pertama di Jatiduwur.Wayang tersebut disimpan di sebuah kotak sakral
di dalam rumah salah satu keturunan Ki Purwo. Jumlah wayang atau topeng tersebut sebanyak 33 (tiga puluh tiga), dan dianggap memiliki kekuatan magis.
Oleh karena itu, perawatan dari topeng – topeng tersebut tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Setiap kali selesai pementasan, topeng – topeng tersebut
dimasukkan ke dalam sebuah pembungkus sebelum dimasukkan ke dalam kotak sakral. Di dalamnya juga ditaburi sesajen.
Maka dari itu, dalam latihan topeng tersebut jarang digunakan sehingga dalam latihan pementasannya dilakukan tanpa topeng/memakai Topeng Replika.

 

Dalam pementasannya, Wayang Topeng Jatiduwur seringkali dipentaskan oleh penari yang berusia di atas 50 tahun.
Namun untuk saat ini, pemuda – pemudi juga mulai diikutsertakan dalam pementasan agar kesenian ini ada
regenerasinya, seperti salah seorang pemuda bernama Ainun Nadjib walau tidak memegang peranan yang begitu penting
dalam adegan tarian. bagi Ainun Nadjib ikut terlibat dalam pementasan wayang Topeng adalah kebanggaan tersendiri,
menurutnya seorang pemuda pemudi sekarang ini sudah jarang sekali yang tertarik untuk belajar kesenian
wayang topeng Jatiduwur, mereka banyak yang lebih memilih belajar kesenian yang modern, seperti bermain musik Band
ataupun kesenian modern yang lain. Ainun Nadjib berharap semoga kedepan pemuda - pemudi lebih banyak yang
tertarik untuk belajar kesenian wayang topeng jatiduwur yang ada di desanya tersebut, agar kesenian warisan
nenek moyang ini kedepannya tidak punah dan tetep lestari.