Desain: 

Desain ini merupakan fusi dari karakter ayam dan barong bali. Ide ini muncul dari observasi budaya Tajen (adu ayam/ Tabuh Rah) yang telah sangat lama ada di bali. Bagi masyarakat Bali tajen berfungsi sebagai tabuh rah semata ataupun untuk memenuhi fungsi sekuler lainnya adalah kenyataan kultural dan simbolis. Banyak pro dan kontra mengenai budaya yang satu ini seperti tajen di anggap sebagai budaya, Yadna (kurban suci/ tabuh rah) dan judi. Terlepas dari pendapat dan pro kontra mengenai tajen ini, creator memiliki inisiasi untuk mengangkat budaya tajen ialah sebagai salah satu icon budaya yang di miliki Bali. Budaya yang unik, kental akan budaya dan religi.

Tujuan dari penggabungan karakter ayam dan barong ialah sebagai refleksi dari budaya tajen yang obyek utamanya adalah ayam, sedangkan barong adalah icon bali yang sudah sangat global. Penggabungan ini juga di maksud untuk menambah kesan kuat bagi karakter ayam yang berbalut atribut barong. Untuk pemilihan warna, creator memakai warna hitam putih, warna ini di pilih sebagai refleksi dari warna kain yang sangat umum dapat di lihat dalam budaya bali yang berwarna hitam putih. Dengan warna ini pula di harapkan kesan natural hasil karya sketsa tangan dapat lebih terlihat