Lomba Desain Logo Resmi Kemnaker

LOGO KEMNAKER

Karya: 
Ismail Zain
Materi 1: 
Materi 2: 
Deskripsi: 

Bentuk keseluruhan logo adalah gabungan dari huruh K (dibalik), T dan K yakni huruf-huruf utama dari instansi Kementerian KeTenagaKerjaan.

Konsep bentuk utama logo ini mencerminkan  sebuah proses pembuatan anyaman janur kelapa yang merupakan simbol khas yang dapat mewakili semangat kehidupan masyarakat Indoensia. Dari helaian janur kelapa (bentuk kurva), kemudian dihasilkan anyaman (jajaran genjang dan bujur sangkar) yang menandakan ikatan yang kuat ketenagakerjaan Indonesia berdasarkan semangat saling bahu membahu dengan rasa empati sosial yang tinggi (budaya gotong royong) untuk menggapai masa depan yang cerah.

Konsep warna menggunakan warna hijau muda, hijau toska dan kuning emas. Hijau muda dari helaian janur menandakan proses penempaan diri, kemudian hijau toska menandakan kematangan pribadi untuk saling bekerjasama, kuning tua adalah simbol pencapaian prestasi. Jadi konsep warna menandakan dunia ketenagakerjaan Indonesia berorientasi proses yang tidak instan namun merupakan sebuah proses yang penuh kerja keras dengan visi yang jelas.

Terdapat 9 objek pada logo tersebut yang mewakili 9 poin Nawa Kerja Kemnaker

  1. Objek inti yakni berupa bujur sangkar yang merepresentasikan poin 1  Nawa Kerja - Penguatan Perencanaan Tenaga Kerja Nasional;   dimana bujur sangkar merupakan simbol dari blue print perencanaan yang solid karena memiliki panjang sisi yang sama
  2. Objek layer 2 terdiri dari 4 buah jajaran genjang yang mengelilingi objek inti bujur sangkar, 4 objek ini mencerminkan poin 2, 3, 4, 5 Nawa Kerja  – (Percepatan Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja, Percepatan Sertifikasi Profesi, Perluasan Kesempatan Kerja Formal, Penguatan Wirausaha Produktif), empat jajaran genjang ini mencerminkan empat pondasi atau potensi dunia ketenagakerjaan yang direpresentasikan melalui kompetensi keterampilan individual, pengakuan keprofesiannya, tingginya kesempatan lapangan kerja di berbagai sektor formal, dan potensi keproduktifitasannya dalam wirausaha). Jajaran genjang mewakili kekuatan yang dinamis, yakni di satu sisi memiliki kesan ketebalan sebagai sesuatu yang kokoh namun di sisi lain garis miringnya menciptakan kesan kedinamisan. Hal ini mencerminkan Kemnaker bertujuan menciptakan dunia ketenagakerjaan yang kuat namun memiliki kedinamisan dalam menghadapi setiap tantangan.
  3. Objek layer 3 terdiri dari 4 buah kurva mencerminkan poin 6,7,8,9 Nawa Kerja – (Penciptaan Hubungan Industrial yang Sehat dan Produktif, Penegakan Hukum Ketenagakerjaan, Peningkatan Perlindungan Pekerja Imigran, Pelayanan Ketenagakerjaan Sederhana, Transparan dan Akuntabel) dimana hal ini menjadi simbol  dari kekuatan eksternal untuk menciptakan lingkungan ketenagakerjaan yang sehat. Simbol kurva mencerminkan “tali pengikat” dari lingkungan yang kondusif bagi dunia ketenagakerjaan. Hubungan industrial, penegakan hukum, perlindungan dan pelayanan akan menjadi tali pengikat yang mendukung potensi diri setiap elemen dalam dunia ketenagakerjaan.

Tiga layer dengan tiga bentuk (bujur sangkar, jajaran genjang dan kurva ) juga mencerminkan konsep inti  (keyword) dari Nawa Kerja Kemnaker yaitu

  1. Memanusiakan manusia= Harmoni, ditunjukan oleh lambang keharmonisan dari bentuk dasar logo ini yakni helaian janur (4 kurva) yang menyebar disatukan oleh bentuk anyaman janur  (bujur sangkar dan jajaran genjang) bermakna keharmonisan dari semua elemen manusia yang mempengaruhi dunia ketenagakerjaan agar dapat menjadi satu kesatuan yang harmonis dalam hubungan satu sama lain.
  2. Kompeten dilambangkan dengan  bujur sangkar sebagai representasi keprofesionalan.
  3. Jajaran genjang mencerminkan Law enforcement yang diharapkan menjadi dinding kokoh bagi penegakan hukum di bidang ketenagakerjaan demi melindungi hak-hak tenaga kerja.
  4. Bentuk 4 buah kurva yang memberikan efek putaran radial  yang memiliki gaya sentrifugal yang bersifat meluas mencerminkan Kemnaker sebagai pendorong utama dalam Perluasan kesempatan kerja.
  5. Gambar 4 kurva yang berkesan memutar juga merupakan simbol dari kincir angin sebagai representasi penghasil  energi listrik ramah lingkungan yang dapat dianalogikan sebagai Produsen tenaga kerja yang mampu meberikan kontribusi yang harmonis dengan lingkungannya.
  6. Putaran kincir angin juga mencerminkan Sustainabilitas, putaran kincir angin akan menghasilkan energi listrik yang terus menerus karena bersumber pada energi yang angin melimpah artinya kesinambungan program yang dirasakan terus menerus untuk generasi berikutnya.