Desain :
1. Desain simpel berbentuk burung garuda, yang merupakan maskot kebanggaan Negara Kesatuan Republik Indonesia melambangkan Pancasila yang menjadi salah satu dasar negara & mencerminkan jati diri bangsa, Yang dirasa penuh makna mampu mewakili berbagai aspek kehidupan, seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan.
2.Desain nampak berputar dengan arah yang seperti baling-baling / pusaran, menampakkan sebuah keselarasan, kekompakan, dan keharmonisan dalam menggerakkan tenaga kerja.
3.Desain gerigi (gear) merupakan simbol wajib dan karakter bagi ketenaga kerjaan, terbukti mayoritas peserta lomba harus menggunakan simbol tersebut. Gerigi sendiri menyimbolkan tenaga & penggerak, diharapkan Kemnaker bisa memberikan dampak besar terhadap sistem tenaga kerja dalam negeri seperti meningkatkan kompetisi,mempercepat, memperluas, dan merencanakan pertumbuhan tenaga kerja Indonesia.
Warna :
1.Warna SIMPEL, tidak MONOTON dan tidak juga BERLEBIHAN. Menggunakan 3 warna Primer (Merah, Kuning, dan Biru) yang merupakan warna utama yang bisa melahirkan berbagai warna lainya untuk mewakili makna dari berbagai warna yang ada, dan juga 1 warna sekunder (Hijau) yang lahir dari gabungan antara warna biru dan kuning.
2.Warna merah, melambangkan gairah, energi, dan keberanian yang menyerukan terlaksananya suatu tindakan dalam persaingan.
3.Warna kuning, melambangkan kecerdasan, kehangatan dan kebahagiaan yang harmonis. Warna kuning identik dengan Matahari, agar kemnaker bisa menyinari dan memberi kekuatan pada segala jenis pekerjaan yang dinaunginya.
4.Warna biru, melambangkan ketenangan, profesional, kepercayaan, dan memberi kesan sebuah hal yang luas seperti awan dan lautan yang biru. Diharapkan kemnaker dapat memperluas lapangan kerja baik dalam maupun keluar negeri, juga memberi pelayanan ketenaga kerjaan dengan baik.
5.Warna hijau, melambangkan sesuatu yang identik dengan alam yang memiliki kesan rileksasi & menenangkan sehingga dapat berfikir dengan tenang dan penuh pertimbangan. Dengan begitu diharapkan manusia bekerja bisa seimbang berdampingan dengan alam tanpa harus merusaknya.