Lomba Desain Kaos Mitologi Nusantara

Kilip dan Putri Bulan

Desain: 
Karya: 
Layalia Kinanti

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang puteri yang cantik jelita di kerajaan kayangan. Putri cantik itu bernama Puteri Bulan. Dahulunya kerajaan kayangan sangat damai dan asri, tetapi kedamaian itu hilang dalam sekejap oleh raksasa gerhana. Raksasa gerhana adalah makhluk besar yang sangat mengerikan yang ingin memakan Puteri Bulan. Keinginan Raksasa Gerhana belum berhasil karena Puteri Bulan bersembunyi di dalam sebuah istana yang tidak bisa ditemukan oleh siapapun.

Sementara itu, di suatu desa yang bernama Desa Rimba ada seorang pemuda yang hampir setiap malam selalu memainkan sampek (alat music tradisional Kalimantan) dengan suaranya yang sangat merdu. Pemuda itu bernama Kilip. Sambil bermain sampek, kedua temannya yang bernama Klowo dan Wongso ikut bersorak gembira.

Pekerjaan Kilip sehari-harinya adalah membajak sawah warisan orang tuanya. Karena orang tuanya sudah meninggal, Kilip membajak sawah sendirian. Selain membajak sawah, Kilip juga sering berburu dengan teman-temannya. Kegiatan ini biasa ia lakukan pada siang hari,

Suatu hari Klowo dan Wongso mengajak Kilip berburu. Mereka pun berjanji berkumpul di tempat biasa. Kilip datang lebih dahulu. Lama Kilip menunggu, Klowo dan Wongso belum juga muncul. Kilip merasa ada yang janggal. Ia bertanya-tanya dalam hati penyebab kedua temannya tidak datang karena selama ini mereka tidak pernah mengingkari janji.

Malam harinya, Kilip bermain sampek seperti biasa. Kilip tidak mengetahui kalau di kayangan sedang terjadi keributan. Sang Raksasa Gerhana berhasil menemukan Putri Bulan dan tanpa membuang waktu ia langsung mengejar Puteri Bulan. Puteri Bulan berusaha melawan dan terjadilah pertempuran sengit. Adu kekuatan pun tidak bisa terhindar lagi. Setelah lama bertarung Puteri Bulan terkena pukulan raksasa dan dia jatuh ke bumi. Raksasa Gerhana pun mengejar ke bumi. Akan tetapi, ia merasa sangat kesakitan karena mendengarkan suara sampek. Karena suara sampek semakin lama semakin menyakitkan, Raksasa Gerhana pun pergi meninggalkan bumi dengan terburu-buru. Puteri Bulan terbebas. Ia segera mencari sumber suara sampek itu.

Kilip sangat kaget dengan kehadiran Putri Bulan. Putri Bulan pun langsung memeperkenalkan dirinya kepada Kilip. Ia menceritakan apa yang sudah terjadi terhadap dirinya. Putri Bulan sangat berterima kasih kepada Kilip dan ia ingin sekali mengabulkan apapun permintaan Kilip. Kilip lalu menyampaikam permintaanya, Kilip ingin menjelajahi negri yang ia tinggali.

Permintaanpun dikabulkan, tetapi dengan syarat yaitu Kilip tidak boleh menceritakan apa yang terjadi kepada orang lain. Kilip pun menyanggupinya. Setelah menyetujui perjanjian itu, Putri Bulan pun menjelma menjadi burung raksasa, dan menemani Kilip terbang mengelilingi negrinya. Kilip sangat senang bisa mengelilingi negerinya, sesuatu yang sangat diimpikannya selama ini bisa menjadi kenyataan. Dalam perjalanan itu Kilip melihat seluruh bagian desanya, Kilip sadar bahwa masih banyak lagi orang yang tidak seberuntung dirinya. Kilip sangat bersyukur karena dia dilahirkan di negerinya, yakni di Desa Rimba. Nama Desa Rimba tersebut kini berubah menjadi Desa Pulau Rimau.