Filosofi Lambang KEMNAKER
Daun lontar merupakan simbol peradaban dan kebudayaan. Pada zaman dahulu, daun lontar digunakan sebagai alat komunikasi. Namun, saat ini daun lontar lebih sering digunakan dalam berbagai barang kerajinan bernilai seni tinggi.
Pemilihan lambang daun lontar didasarkan atas bentuknya yang sederhana namun memiliki kegunaan yang beraneka ragam. Bahkan, tidak sedikit pula inovasi yang dihasilkan dari daun lontar.
Makna Lambang KEMNAKER
-
Bentuk daun lontar dengan sembilan daun menjari menggambarkan sembilan nawa kerja KEMNAKER yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman sebagai produsen tenaga kerja.
-
Bentuk manusia mengandung arti pemanusiaan itu sendiri yaitu sebagai objek dari pelayanan ketenagakerjaan, dan penegakkan hukum untuk memanusiakan manusia.
-
Bentuk manusia yang saling bergandengan tangan menggambarkan suatu keharmonisan dalam hal perluasan kesempatan kerja.
-
Sembilan gigi roda menggambarkan usaha keras yang ditempuh terus menerus demi mewujudkan sembilan nawa kerja KEMNAKER, terutama dalam hal percepatan.
Arti Warna
-
Warna hijau mengandung arti alami, harmoni, pembaharuan, dan produktivitas. Warna hijau dalam logo menggambarkan suatu pertumbuhan yang progresif ke arah yang lebih baik.
-
Warna kuning mengandung arti damai, dan semangat. Warna kuning dalam logo menggambarkan suatu tindakan yang penuh perhatian dalam memberikan pelayanan ketenagakerjaan yang sederhana, transparan, dan akuntabel.
-
Warna merah mengandung arti dinamis, energi, kehangatan, dan passion. Warna merah dalam logo menggambarkan suatu antusiasme dalam pembaharuan kinerja KEMNAKER.
-
Warna hitam mengandung arti kuat. Warna hitam pada huruf KEMNAKER menggambarkan sikap optimis dan berdaya guna dalam penguatan perencanaan tenaga kerja nasional.