Yang pertama kali terpikir dalam merencanakan logo ini adalah ide untuk
menampilkan karakter manusia sebagai subyek dalam nawa kerja
kemnaker sebagai pendorong, pencipta iklim dan pelindung
produktifitas sumber daya manusia negeri ini.
Pemilihan bentuk berlengkung dan selain lebih enak dilihat juga dimaknai
lebih baik dalam menampilkan sisi kemanusiaan. Repetisi bentuk disini
mengilustrasikan filosofi subyeknya yang jamak sebagai satu kesatuan
dalam menggerakkan roda gigi sebagai ikon mesin/ alat produktifitas.
Repetisi disini juga dimaknai akrab dengan motif budaya nasional semacam
batik, yang nota bene sebagai latar budaya nasionalnya.
Simbol mangjjghusia (yang diwarnai hijau) merepresentasikan Subyek dari nawa
kerja Kemnaker yang bergerak harmonis, selaras umpama gerakan alami
semacam gerak ombak atau rerumputan yang seirama. Karenanya pemilihan
warna hijau dianggap tepat merepresentasikan nilai kealamiahan obyek,
sustainability, dan pertumbuhan dengan elegan.
Roda gigi merupakan ikon dari produktifitas, platform pergerakan, dinamika
manusia harus berdasarkan tjuan juga landasan dengan sistem dan perlindungan
hukum yang jelas, sederhana dan terstruktur. Warna bbiru dipilih untuk
menyimbolkan makna ini.
Visualisasi bentuk kepala dengan buntut dibelakang dimaknaisebagai representasi
pemikiran yang harusnya terus bergerak keluar dari zona aman (alih-alih bentuk
bulat= kemapanan). Pemikiran kedepan meninggalkan masa lalu sebagai
pengalaman untuk membangun masa depan. Pemilihan warna jingga dan merah
digunakan sebagai simbol kreatifitas yang terus menyala.